Pendiri Shopee Forrest Li
Shopee didirikan oleh pria bernama Forrest Li, yang pernah menyandang predikat sebagai orang terkaya di Singapura. Kini, aplikasi e-commerce Shopee seolah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia.
Forrest Li merupakan pendiri dan CEO dari SEA Ltd, perusahaan yang menjadi induk dari Shopee dan Garena. Li diketahui kini memiliki kekayaan sebesar 22 miliar dolar AS atau Rp319 triliun.
Kekayaan Li hampir sepenuhnya diperoleh dari kepemilikan sahamnya di perusahaan konsumer teknologi yang melantai di Bursa Efek New York (NYSE/Wall Street), Sea Ltd.
Baca Juga:
- Begini Upaya Pemerintah Atasi PMK pada Hewan Ternak Jelang Idul Adha
- 5 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia
- 5 Cara Menenangkan Hati yang Gelisah Menurut Islam
Menurut prospektus awal yang terbit di situs resmi US Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, sebelum melantai di bursa Li menggenggam 56,12 juta saham biasa Sea Ltd atau setara 20,7%.
Kenaikan jumlah harta kekayaan Li merupakan buah dari kinerja saham Sea yang cukup gemilang belakangan ini.
Di sisi lain, Shopee secara konsisten menjadi situs e-commerce yang paling banyak dikunjungi di 5 dari 6 negara Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Total kunjungannya mencapai 421 juta pengunjung di awal 2022.
Berkembangnya Shopee di Asia Tenggara menjadikan Forrest Li sebagai orang paling kaya nomor 2 di Singapura.
Dilansir dari berbagai sumber, Forrest Xiaodong Li lahir di Tianjin, China pada 1977/1978. Kedua orang tuanya bekerja sebagai pegawai di perusahaan milik negara.
Ia lahir dan dibesarkan di kota pelabuhan China, Tianjin, oleh orang tua yang menghabiskan seluruh karir mereka di perusahaan milik negara
Semasa kuliah, Li sangat hobi bermain game. Nama Forrest sendiri ia pilih karena terinspirasi lewat film Forrest Gump.
Li mengenyam pendidikan di jurusan teknik Shanghai Jiao Tong University. Ia kemudian bekerja sebagai perekrut Motorola dan Corning di Shanghai selama empat tahun.
Profesi itu yang kemudian menjadi titik balik, di mana Li menyadari bahwa ia ingin melakukan sesuatu yang lebih dalam hidupnya setelah mempelajari ratusan resume.
“Setiap resume adalah kisah pribadi, bukan? Jadi dengan membaca cerita orang lain, saya mulai berpikir tentang bagaimana saya ingin resume saya dibaca di masa depan,” cerita Li kepada Forbes Asia 2015 silam.
Langkah pertamanya untuk membuat perubahan dalam hidupnya adalah diterima di Stanford, di mana ia bertemu calon istrinya, Ma Liqian.
Pada 2005, Li menghadiri wisuda Ma di mana Steve Jobs menyampaikan pidatonya yang terkenal, “Anda harus menemukan apa yang Anda suka.” Kalimat Jobs lantas menginspirasi Li untuk mengejar hasratnya dalam game online.
Setelah pindah ke Singapura, ia meluncurkan perusahaan game bernama GG Game di negeri itu. Namun startup itu gagal.
Pantang menyerah, Li kemudian meluncurkan Garena, platform game online, pada 2009 bersama dua temannya, Chen dan Ye – ketiganya sekarang adalah warga negara Singapura yang dinaturalisasi yang berasal dari China daratan.
Saat ini, Garena merupakan perusahaan pengembang game yang menaungi banyak game populer seperti Garena Free Fire yang dirilis pada tahun 2017, dan Call of Duty Mobile yang pertama kali dirilis pada tahun 2019.
Garena Free Fire adalah game mobile battle royale yang mirip dengan PUBG dan Fortnite dan memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif harian dan puncak lebih dari 100 juta pengguna harian pada kuartal 2 tahun 2020.
Game itu bahkan, telah diunduh lebih dari 500 juta kali menjadikannya game ketiga yang paling banyak diunduh sepanjang masa di game.
Perusahaan game-nya itu membuat Li masuk dalam jajaran orang terkaya Singapura, setelah mencatatkan Sea di Bursa Efek New York pada Oktober 2017.
Hal menarik lainnya adalah dia merupakan penggemar berat sepak bola dan mengagumi Cristiano Ronaldo. Maka dari itu, ia mempekerjakan Cristiano Ronaldo untuk menjadi brand ambassador Shopee dalam mempromosikan Shopee di seluruh Asia Tenggara.