
Jalan Tol Trans Sumatera.
mycity.co.id – Indonesia saat ini punya misi ambisius di bidang infrastuktur, yakni tersambungnya Aceh dan Lampung dengan jalan tol yang membentang di Pulau Sumatera.
Hal itu disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Bukan tanpa sebab Indonesia mengusung misi tersebut. Tersambungnya wilayah di dua sisi ujung Sumatera tersebut diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi.
“Mimpi besar kita menyambungkan Sumatera, dari ujung Aceh hingga Lampung. Harapannya, bisa muncul pertumbuhan ekonomi baru di wilayah-wilayah yang dilewati tersebut,” ujar Erick seperti dilansir Antara.
Pemerintahan di bawah arahan Presiden Joko Widodo memang dikenal gencar dalam membangun aneka ragam infrastruktut di berbagai wilayah Indonesia, tak terkecuali jalan tol. Salah satu proyek tol yang digencarkan adalah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan optimis Jalan Tol Trans Sumatera ruas utama sepanjang ± 2.000 Km akan dapat tersambung pada tahun 2024. “Jika melihat capaian selama empat tahun terakhir maka Tol Trans Sumatera dari Bakauheni sampai Banda Aceh dengan panjang sekitar 2000 Km, akan tersambung secara bertahap hingga tahun 2024,” ujar Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, dibangunnya Jalan Tol Trans Sumatera yang terbangun cukup panjang, menjadi jawaban atas terhubungnya setiap wilayah yang terus dikoneksikan dengan daerah yang dahulunya sulit dijangkau melalui jalan bebas hambatan.
Jalan Tol Trans Sumatera saat ini sudah beroperasi sepanjang sepanjang 470 Km. Ruas yang sudah operasional tersebut yakni Bakauheni – Terbanggi Besar 140,9 Km, Terbanggi Besar – Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 Km, Palembang – Indralaya 21,93 Km, Medan – Binjai 13,08 Km, Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi 61,72 Km dan Belawan – Medan – Tanjung Morawa 43 Km.
Selanjutnya, untuk Jalan Tol Trans Sumatera yang tengah dilaksanakan penyelesaian konstruksinya ialah, ruas Kayu Agung – Palembang – Betung sepanjang 111,69 Km, ruas Padang – Sicincin 30,4 Km, Pekanbaru – Dumai 131 Km, Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Porsi BUJT) 143,5 Km, Medan – Binjai 16,7 Km, dan Banda Aceh – Sigli 74 Km.
Untuk Jalan Tol Trans Sumatera yang ditargetkan menyusul beroperasi pada tahun 2020, yaitu Jalan Tol Kayuagung – Palembang – Betung sepanjang 111,69 Km, Jalan Tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 Km, Jalan Tol Pekanbaru – Padang (Segmen Padang – Sicincin) sepanjang 30,4 Km, Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi 1 (Tebing Tinggi – Indrapura) sepanjang 20,40 Km, Jalan Tol Medan – Binjai Seksi 1 (Tanjung Mulia – Helvetia) sepanjang 6,27 Km, dan Banda Aceh – Sigli Seksi 4 (Indrapuri – Blang Bintang) sepanjang 13,5 Km.
Kehadiran konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera sangat memberikan dampak positif dalam memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia semakin meningkat. Selanjutnya, Jalan Tol Trans Sumatera juga dapat mendukung aksesibilitas pengembangan wilayah yang berada di sekitar jalan tol tersebut.
Bukan hanya itu, efisiensi waktu tempuh perjalanan di Pulau Sumatera yang terkoneksi dengan Jalan Tol di setiap wilayahnya kini menjadi semakin cepat. Hal ini sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat saat melintasi beberapa Jalan Tol yang telah beroperasi hingga sebagian dibuka fungsional dalam membantu kelancaran arus Mudik dan perayaan Nataru beberapa waktu lalu.