Omicron BA.4 dan BA.5
Dunia kembali dihantui sub varian baru Covid-19 bernama Omicron BA.4 dan BA.5. Bahkan, kini kedua sub varian baru tersebut sudah masuk ke Indonesia.
Dua subvarian Covid-19 baru ini memiliki daya penularan yang tinggi. Selain itu, masa inkubasi virus tersebut hanyalah selama 3 hari saja sampai timbulnya gejala.
Mengingat, penularannya yang cukup cepat, karena itu masyarakat perlu mengetahui ciri virus ini dan mewaspadai gejalanya. Apalagi, kedua varian tersebut sudah masuk ke Indonesia, dan dianggap menjadi biang kerok kasus Covid-19 kembali menanjak.
Baca Juga:
- Begini Upaya Pemerintah Atasi PMK pada Hewan Ternak Jelang Idul Adha
- 5 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia
- 5 Cara Menenangkan Hati yang Gelisah Menurut Islam
Melansir The Straits Time, BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal tahun ini dan sekarang menjadi varian dominan di sana. Ini berarti mereka telah melampaui strain BA.1 dan BA.2, yang mendorong wabah Omicron asli – termasuk di Singapura.
Varian baru memiliki mutasi pada protein lonjakan yang membuatnya lebih efektif untuk menghindari sistem kekebalan dan lebih mudah menular, kata Depkes. Mereka dianggap sebagai varian yang menjadi perhatian oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.
Namun, bukti dunia nyata yang muncul dari negara lain mendukung bahwa infeksi BA.4 dan BA.5 kemungkinan akan menimbulkan hasil klinis yang serupa, dibandingkan dengan garis keturunan Omicron sebelumnya.
Express.co.uk menulis, berdasarkan jutaan laporan, aplikasi ZOE COVID Study telah menetapkan gejala sakit pada bagian perut sebagai gejala COVID-19 varian omicron.
Ada dua ciri paling umum dari pasien yang terpapar subvarian ini. Keduanya adalah batuk dan sakit tenggorokan.
Selain itu, ada juga beberapa ciri-ciri pasien yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Berikut diantaranya:
- demam;
- batuk;
- pilek atau hidung tersumbat;
- sakit tenggorokan;
- sakit kepala;
- kelelahan;
- nyeri otot;
- mual dan muntah;
- diare.