Kasus Covid-19 Kembali Meledak
Belakangan ini menjadi peringatan keras untuk kenaikan kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Secara berturut-turut kasus positif berada di atas angka 1.000 kasus per hari, dalam enam hari terakhir.
Kasus harian berhasil ditekan dan dipertahankan di bawah 1.000 kasus dalam dua bulan terakhir, tiba-tiba saja kini berubah. Oleh sebab itu, uru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun menyayangkan hal yang terjadi ini.
Dalam keterangan pers Wiku mengatakan bahwa, “Meskipun angka kenaikan ini terbilang tidak tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan, tetapi kenaikan ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai.”
Dikhawatirkan bakal memicu gelombang empat Covid-19 atas kenaikan kasus yang terjadi. Akan tetapi ia menilai kasus ini terbilang wajar. Di mana dikarenakan beberapa kelonggaran, mobilitas masyarakat kembali meningkat.
Baca Juga:
- Terawan: Vaksin Nusantara Ampuh Lawan Covid-19 & Tak Butuh Booster
- Kasus Harian Covid-19 Indonesia Tembus 1.000, Ini Dia Penyebabnya
- Siap untuk Endemi, Bali Sudah Penuhi 5 Syarat WHO
Menurut Wiku, harus kembali diperketan untuk protokol kesehatan. Selain itu juga, setiap individu sedianya turut bertanggungjawab melindungi diri dan orang-orang terdekat mereka.
Diketahui, kenaikan kasus mingguan sebesar 105 persen dari perkembangan penanganan terkini. Di minggu ini menjadi 7.587 dari 3.688 pada minggu lalu.
Kenaikan ini pun turut mempengaruhi kenaikan kasus aktif, yang sebelumnya 4.734 dan pada minggu ini menjadi 8.594. Ada 3 provinsi yang menyumbang banyak kenaikan ini, yakni DKI Jakarta (naik 2.769 kasus), Jawa Barat (naik 686 kasus), dan Banten (naik 285 kasus).
Di mana seharusnya kasus kematian ditekan dan persentase kesembuhan ditingkatkan dengan meningkatnya kasus positif dan kasus aktif. Misalnya saja kenaikan kematian mingguan dari 28 menjadi 44 kasus yang terjadi di minggu terakhir.
“Meskipun jumlahnya tidak besar dibandingkan jumlah kasus positif, seharusnya jumlah kematian dapat ditekan. Selalu saya tekankan bahwa 1 kematian saja terbilang nyawa,” jelas Wiku.