Rusia Memotong Pasokan Gas ke Belanda, Denmark dan Jerman
Seusai raksasa energi negara Gazprom mematikan keran ke pedagang utama Belanda, serta menghentikan aliran ke sejumlah perusahaan di Denmark dan Jerman, pasokan gas ke Eropa lebih lanjut telah dipotong oleh Rusia.
Di mana sebagai bentuk bagian dari sanksi keuangannya terhadap Kremlin dengan menempatkan embargo pada sebagian besar impor minyak Rusia.
Larangan itu dikatakan oleh para pemimpin UE bakal segera berdampak pada 75 persen impor minyak Rusia, naik menjadi 90 persen pada akhir tahun.
Mengutip dari laman TheGuardian.com pada Minggu (26/6/2022), Gazprom memperpanjang pemotongan gasnya pada hari Selasa dengan menghentikan pasokan ke GasTerra, yang membeli dan memperdagangkan gas atas nama pemerintah Belanda.
Baca Juga:
- Menteri Energi Wijesekera Minta Maaf, Sri Lanka Bangkrut Kehabisan BBM
- Presiden Zelensky Murka: Akan Rebut Lagi Kota yang Dikuasai Rusia
- Kunjungi Putin & Zelensky, Jokowi Dikawal 39 Pasukan Elite Khusus
Selain itu, dikatakan perusahaan energi Denmark rsted dan Shell Energy turut bakal diputuskan aliran gasnya juga. Di mana hal ini untuk kontraknya memasok gas ke Jerman, setelah pembayaran dalam rubel gagal dilakukan oleh kedua perusahaan itu.
Sementara itu untuk pasokan 2 miliar meter kubik gas yang diharapkan diterima dari Gazprom antara sekarang dan Oktober, GasTerra mengungkapkan sudah menemukan kontrak di tempat yang lain.
Diketahui, Moskow sudah menghentikan pasokan gas alam ke Bulgaria, Polandia dan Finlandia. Hal tersebut ketika mereka telah menolak untuk membayar dalam rubel Rusia.
Kemudian Gazprom menyebut bahwa pada akhir hari kerja pada tanggal 31 Mei, Shell dan rsted telah gagal membayar pengiriman gas. Ini membuat pengiriman gas akan dihentikan hingga mereka dapat membayar sesuai dengan tuntutan Negeri Beruang Merah tersebut.