Pengembang Ciputra Development
Pengembang Ciputra Development mencatatkan kinerja bisnis yang cukup baik pada periode kuartal pertama 2022. Segmen kaveling, rumah tapak, dan ruko menjadi penyumbang terbesar penjualan sementara segmen lain seperti perkantoran dan apartemen mengalami penurunan kinerja.
Sektor properti terus menunjukan tren yang semakin baik pada periode kuartal pertama tahun 2022 yang melanjutkan tren perbaikan sejak tahun 2021 lalu. Kalangan perusahaan pengembang terus menunjukan kinerja bisnis yang semakin baik pada periode tiga bulan pertama tahun ini seperti yang ditunjukan oleh pengembang nasional PT Ciputra Development Tbk.
Berdasarkan laporan keuangan Ciputra Development, pada periode kuartal pertama 2022 Ciputra Development membukukan pendapatan mencapai Rp2,23 triliun. Capaian ini meningkat hingga 20,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,85 triliun.
Baca Juga:
- Ragam Potensi Besar Pengembangan Properti di Jakarta Timur
- Asal-usul Nama Kramat Jati, Tempatnya Pohon Keramat di Jakarta Timur
- Begini Potensi Jakarta Timur Hingga Karawang Jadi Jakarta Garden City
“Naiknya pendapatan ini ditopang dari penjualan segmen kaveling, rumah tapak, dan produk komersial ruko yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan nilai mencapai Rp1,50 triliun. Segmen ini meningkat pesat dari sebelumnya senilai Rp921,62 miliar pada periode kuartal pertama tahun 2021,” ujar Harun Hajadi, Direktur Ciputra Development.
Segmen lain yang juga meningkat yaitu dari sektor hotel dan lapangan golf yang membukukan kenaikan pendapatan masing-masing 84,25 persen dan 19,01 persen menjadi Rp132,13 miliar dan Rp10,33 miliar.
Kinerja positif ini tidak diikuti oleh segmen perkantoran dan apartemen yang mencatatkan penurunan masing-masing sebesar 45,69 persen dan 30,95 persen atau Rp159,34 miliar dan Rp128,93 miliar untuk periode Januari-Maret 2022. Penurunan kinerja juga dialami untuk segmen rumah sakit, pusat niaga, hingga office leasing masing-masing sebesar 23,93 persen, 4,99 persen, dan 4,36 persen.
Ciputra Development juga mencatatkan beban pokok pada periode kuartal pertama 2022 sebesar Rp1,14 triliun. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp920,93 miliar. Hal ini berimbas pada capaian laba kotor perusahaan yang mencapai Rp1,09 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp920,80 miliar.
Kendati beban dan pendapatan kinerja dari beberapa segmen mencatatkan penurunan, untuk capaian laba pada periode berjalan justru meningkat 43,91 persen menjadi Rp473,24 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp328,85 miliar. Hal ini berimbas pada peningkatan nilai saham dari Rp13 per lembar saham menjadi Rp23.
“Hingga bulan Maret 2022 total aset Ciputra Development juga naik tipis menjadi Rp40,81 triliun dari Rp40,66 triliun. Total aset ini mencakup aset lancar Rp21,93 triliun dan aset tidak lancar Rp19,88 triliun dengan total liabilitaas perusahaan berjumlah Rp20,97 triliun atau turun 1,41 persen dari sebelumnya Rp21,27 triliun,” beber Harun.