Aplikasi Octopus
Aplikasi layanan daur ulang sampah karya anak bangsa, Octopus, kini hadir untuk warga Jakarta. Melalui peresmian Octopoint sebagai bagian dari ekosistem Octopus di M Bloc Space di kawasan Jakarta Selatan, kini warga Jakarta dapat mengakses layanan tanpa biaya ini untuk memilah, mengumpulkan dan mengelola sampah rumah tangga mereka.
Octopus memastikan kualitas sampah yang diterima terjaga dengan baik agar dapat dan mudah untuk didaur ulang. Para pengguna aplikasi Octopus tidak hanya ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, tetapi pengguna juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan. Keuntungan yang didapat berbentuk poin dari berbagai mitra Octopus dan dapat ditukarkan dengan berbagai keuntungan dan manfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami sangat senang dan bangga bahwa akhirnya Octopus turut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan sampah di Jakarta,” ujar Moehammad Ichsan, Co-Founder dan CEO Octopus.
Baca Juga:
- Diperiksa Kasus ‘Stupa Jokowi’, Roy Suryo Penuhi Panggilan Polda Metro
- Ibu Iriana, Ibu Negara Pertama yang Kunjungi Ukraina
- Pesan Menyentuh Sri Mulyani Kepada PNS yang Dapat Gaji ke-13 1 Juni 2022
Lebih lanjut, Ichsan juga menuturkan bahwa pihaknya sangat terbuka bagi pihak yang ingin terlibat dan ikut merasakan manfaat dari nilai-nilai Octopus, di antaranya adalah konsumen, pelestari, dan para pengepul sampah. Ichsan juga berharap melalui program ini Octopus dapat terus berkembang ke berbagai wilayah, sehingga ekosistem daur ulang makin berkembang di Indonesia.
Di sisi lain, salah satu penggagasnya adalah Hamish Daud sebagai Co-Founder dan CMO Octopus bersama dengan Co-Founder dan CEO Octopus Moehammad Ichsan, dinilai jadi solusi daur ulang sampah masyarakat urban di perkotaan.
Hamish menceritakan jika awalnya ia diajak oleh Founder Octopus. Karena konsep dari Octopus ini menarik, akhirnya ia pun tertarik dengan konsep aplikasi yang mengambil sampah plastik di lingkup rumah tangga itu.
Ia berharap jika masyarakat maupun industri tidak perlu lagi sibuk mencari bank sampah atau penadah berbagai sampah yang bisa didaur ulang.
Caranya hanya cukup menggunakan aplikasi sampah akan dijemput dan diantarkan ke para pelestari ataupun langsung menuju bank sampah.
Menariknya, bahkan mereka yang menyerahkan sampahnya juga berkesempatan mendapatkan pundi rupiah atau penghasilan dari sampahnya.
Tidak hanya bagi masyarakat yang ingin menyerahkan sampahnya, aplikasi ini juga terbuka bagi pengepul sampah maupun pelestari yang dahulu kerap disapa pemulung.
Mereka bisa ikut terlibat dan menyerahkan sampah yang berhasil dikumpulkan dari lingkungan sekitar untuk diserahkan bank sampah, dan pelestari diberikan insentif sesuai dengan jumlah sampah yang terkumpul.
Bank sampah inilah yang nantinya akan menjual sampah dari pelestari atau masyarakat, untuk dijual ke industri yang sudah bekerjasama dengan Octopus.
Menurut Hamish, aplikasi Octopus ini dapat memberikan banyak benefit.
Selain bertanggung jawab pada kemasan dan alam, ada insentif yang bisa didapat pengguna Octopus.
Sebanyak 200.000 pengguna sudah berhasil dijangkau, yang tersebar di Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bali dan Makassar.
Termasuk juga bekerjasama dengan lebih dari 1.700 bank sampah dan 14.600 pelestari (pemulung) yang dilatih dan terverifikasi.
Peluncuran aplikasi daur ulang sampah di Jakarta ini, secara langsung diresmikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa aplikasi ini juga sejalan dengan harapan pemerintah Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.