Hari Raya Idul Fitri 1411 H akan jatuh besok, Minggu (24/5/2020). Satu hari menjelang Lebaran, kondisi Pasar Sandratex yang berlokasi di Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, terpantau penuh sesak pedagang dan pembeli pada Sabtu (23/5/2020).
Menurut pantauan MyCity, tidak ada pengunjung atau pedagang yang menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Virus Covid-19. Semua orang berhimpit dan berdesak-desakan.
Padahal, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlaku. Kepadatan pembeli sudah terlihat dari pintu masuk pasar. Bahkan, banyak pula sepeda motor dan mobil yang hilir mudik di dalam pasar.
Terlihat dua pedagang kaki lima yang menjual lontong dan ketupat dikerumuni warga. Rupanya, di pasar tersebut tak ditemukan pedagang kulit ketupat. Sehingga pedagang lontong hingga ketupat siap makan diserbu warga.
Mayoritas pedagang dan pembeli saat ditanya MyCity mengetahui perihal PSBB. Namun disebabkan kebutuhan ekonomi yang mendesak, mereka nekat menggelar lapak dagangan.
“Kami juga butuh buat biaya hidup untuk kelangsungan hidup keluarga segala macam. Tapi sebenarnya merugikan kita semua juga nantinya kalau PSBB nggak dijalanin bersama. Kalau bisa dipatuhi PSBB lah,” ungkap Yasril, salah satu pedagang di sana.
Senada dengan Rohin, salah satu pembeli di pasar Sandratex. Dia dan keluarga terpaksa ke pasar karena tidak semua keperluan lebaran bisa dibeli secara online.
“Ya, saya terpaksa ke pasar karena tak semuanya bisa dibeli secara online. Contohnya kelapa, kan tidak dijual secara online,” ujarnya.
Untuk terhindari dari paparan, Rohin dan istri menggunakan masker, sedangkan putra mereka yang baru berusia lima tahun tidak mengenakan masker.
“Maskernya ada, tapi dianya enggak mau makai katanya sesak,” kata Rohin memberi alasan.
Beberapa waktu lalu, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan tidak mempermasalahkan keramaian di pasar. Asalkan, protokol kesehatan diterapkan secara ketat dan masyarakat menjaga physical distancing. (Arie Nugroho)