
Sosial Media : Eraspace
mycity.co.id – Menggunakan media sosial di masa sekarang ini sudah mejadi hal yang umum, pengguna media sosial bahkan datang dari berbagai rentang umur, mulai dari usia yang masih sangat muda sampai yang sudah berumur.
Kurangnya edukasi serta pengawasan dalam menggunakan media sosial sering kali membuat banyak orang yang menyalahgunakan media sosial, salah satunya “oversharing”.
Media sosial sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sulit untuk dipisahkan dalam kehidupan masyarakat modern. Hal ini dikarenakan media sosial dapat memberikan informasi beragam bahkan sampai hiburan untuk bagi penggunanya.
Perlu diperhatikan, meskipun media sosial dapat mempermudah komunikasi sehari-hari, nmaun juga dapat merugikan jika tidak digunakan dengan bijak.
Maraknya penggunaan media sosial juga membuat batas antara dunia maya dan dunia nyata menjadi sulit untuk dibedakan. Akhirnya, banyak orang yang berbagi aktivitas atau hal personalnya mereka secara berlebihan di media sosial dianggap hal biasa, bahkan terasa menarik untuk dilakukan Hal ini kemudian dikenal dengan budaya “oversharing”.
Menurut seorang psikolog dalam sebuah artikel Forbes, oversharing adalah sebuah istilah untuk menyebut seseorang yang menjadikan media sosial layaknya buku diary, di mana seseorang bisa terlalu jujur dalam mengungkapkan semua hal di dunia maya. Orang yang terjebak dalam perilaku oversharing di media sosial merasa semua orang harus mengetahui kegiatan dan tindakannya. Oversharing juga sering dikaitkan dengan kecanduan media sosial.
Salah satu yang menyebabkan seseorang melakukan oversharing adalah karena mereka terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain media sosial dan mengunggah sesuatu secara berlebihan.
Terkadang hal yang tidak disadari adalah konten yang diunggah di akun media sosial akan menyebabkan citra yang jelek bagi penggunanya.
Menurut Lib Gig ada beberapa jenis unggahan dari oversharing yang pasti akan menimbulkan hal buruk terjadi, yaitu foto tidak pantas atau provokatif, perilaku diskriminaitif, dan tindakan kriminal.
Informasi personal dan tag lokasi juga bisa menyebabkan tindakan kriminal seperti perampokan. Semua hal tersebut seringkali kurang diperhatikan oleh pengguna media sosial sebagai hal yang penting untuk dijaga.
Adapun dampak negatif lainnya jika kita melakukan oversharing:
1. Menyebabkan Kecemasan
Selain membahayakan kondisi mental, bahaya psikologis dari oversharing bisa menimbulkan kecemasan karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang suka sharing juga. Anda akan terus berlomba-lomba menjadi ‘si paling up-date’ agar mendapat pengakuan. Anda akan selalu cemas karena tidak pernah merasa puas, karena selalu melihat dan membandingkan diri dengan orang lain.
2. Kesehatan mental memburuk
Tindakan oversharing ternyata juga bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan mental. Hal ini masih berhubungan dengan poin tentang kecemasan sebelumnya. Jika rasa cemas akibat respons negatif dari media sosial dibiarkan terus-menerus, akan cenderung lebih sulit untuk dihilangkan. Padahal, kecemasan sendiri merupakan salah satu gejala dari gangguan mental yang lebih serius. Apabila Anda sudah berada di tahap ini, sebaiknya segera mencari pertolongan pada ahli.
3. Pembobolan Password
Oversharing juga bisa memberikan celah untuk pembobolan Password atau kata sandi, mengingat kebanyakan orang hanya memasang password berupa tanggal lahir atau kambonasi lain yang mudah sekali ditebak. Sekali dicuri, maka sangat mudah bagi pelaku cyber crime untuk membobol berbagai aspek kehidupan.
Itulah sekilas pembahasan mengenai bahaya oversharing terhadap keamanan informasi pribadi. Dari sini, bisa disimpulkan bahwa internet harus digunakan dengan bijak agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan.