Ilustrasi Kasus Covid-19 di Korsel
Korea Selatan (Korsel) dalam sehari ada lebih dari 400.000 kasus virus Corona (COVID-19) yang terdekteksi di sana. Sehingga dengan demikian, hal ini menjadi rekor terbaru di wilayah tersebut.
Diketahui Korsel yang tengah berupaya melonggarkan aturan social distancing meskipun masih terus dilanda gelombang varian Omicron ini pun yang membuat akhirnya negara tersebut mencetak rekor terbaru kasus Covid-19nya ini. Lonjakan kasus harian itu merupakan kasus tertinggi yang ada di Korsel.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan bahwa 400.741 kasus Corona terdeteksi dalam 24 jam terakhir, seperti yang dilansir dari Associated Press dan Channel News Asia pada Rabu (16/3/2022).
Sebelumnya tercatat pada Sabtu 12 Maret lalu sebagai rekor tertinggi untuk kasus harian Covid-19 di negara itu, di mana dalam sehari terdeteksi ada sebanyak 383.659 kasus yang terjadi. Kemudian turut dilaporkan oleh KDC terkait adanya 293 kematian akibat Corona yang tercatat dalam sehari pada laporan terbarunya.
Baca Juga:
- Rusia Ucapkan Selamat Tinggal pada Covid-19
- Kasus Covid-19 diprediksi Meningkat Tajam di Tengah Perang Rusia dengan Ukraina
- Luar Biasa, Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun Drastis
Atas hal itu membuat hari paling mematikan sepanjang pandemi Corona di Korsel, yakni tepatnya pada Selasa kemarin tanggal 15 Maret 2022. Maka total kasus Corona di Korsel kini mencapai 7.629.275 kasus dengan total 11.052 kematian dengan tambahan-tambahan tersebut.
Sementara untuk respon medis di sana masih tetap stabil menyusul adanya upaya-upaya untuk memperluas sumber daya. Hal ini dingungkapkan oleh para pejabat kesehatan di Korsel. Lebih dari 30% unit perawatan intensif masih tersedia di berbagai rumah sakit Korsel untuk Covid-19.
Akan tetapi mengingat adanya jeda waktu antara infeksi, rawat indap dan kematian diprediksi dalam beberapa pekan ke depan akan membuat sistem pada rumah sakit setempat meningkat.
Di sisi lain pejabat senior Kementerian Kesehatan Korsel Park Hyang menyatakan Korsel sejauh ini mampu mengatasi gelombang varian Omicron dengan angka kematian lebih rendah dibandingkan situasi di Amerika Serikat (AS), dan Eropa karena memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi.