Tol Trans Sumatera
BUMN SMI memberikan pinjaman investasi untuk proyek tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) yang dikerjakan WST senilai Rp2,9 triliun. Dengan suntikan dana ini maka tol Kapal Betung bisa mengebut pengerjaannya dengan target penyelesaian tahun 2023.
Perusahaan BUMN PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero/SMI) terus berperan aktif dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, salah satu wujud dukungannya ditunjukan dengan kesepakatan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman investasi senilai Rp2,9 triliun dengan PT Waskita Sriwijaya Tol (WST).
WST merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) milik PT Waskita Toll Road. Kerjasama fasilitas pinjaman investasi ini untuk mendorong percepatan penyelesaian proyek ruas jalan tol Trans Sumatera tepatnya di koridor Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung). Penandatanganannya dilakukan oleh Kepala Divisi Pembiayaan 2 SMI Eri Wibowo dan Direktur Utama WST Herwidiakto.
Baca Juga:
- Diperiksa Kasus ‘Stupa Jokowi’, Roy Suryo Penuhi Panggilan Polda Metro
- Ibu Iriana, Ibu Negara Pertama yang Kunjungi Ukraina
- Pesan Menyentuh Sri Mulyani Kepada PNS yang Dapat Gaji ke-13 1 Juni 2022
Menurut Eri, fasilitas pinjaman investasi SMI dan WST ini memiliki tenor selama 15 tahun dengan grace period 60 bulan dan suku bunga 9,25 persen. Dengan diperolehnya fasilitas pinjaman ini maka kebutuhan pembiayaan seluruh proyek untuk ruas tol Kapal Betung sudah terpenuhi.
“Sebagai SMV Kementerian Keuangan, kami selalu berkomitmen untuk mendukung percepatan pembangunan di Indonesia. Harapannya, keterlibatan SMI dalam pemberian fasilitas pinjaman investasi ini bisa menjadi katalis untuk semakin mendorong pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi masyarakat sertta membuka konektivitas dan aksesibilitas barang dan jasa di Sumatera,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah juga telah menyalurkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3 triiliun melalui PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan WTR pada akhir tahun 2021 lalu. PMN ini masih akan diberikan pada tahun ini sebesar Rp2 triliun.
Sementara itu Herwidiakto mengatakan, signifikansi dari terlaksananya penandatanganan fasilitas pinjaman investasi atas ruas jalan tol Kapal Betung ini untuk menjaga komitmen WST dalam memenuhi kewajiban kepada para kreditur. Fasilitas pinjaman investasi ini bisa mempercepat proses pembangunan ruas Kapal Betung Seksi 2 dan 3.
“Kami sedang berupaya keras agar ruas tol Kapal Betung dapat segera beroperasi secara penuh supaya manfaatnya semakin bisa dirasakan oleh masyarakat. Selain meningkatkan konektivitas antar wilayah di Sumatera, kehadiran ruas tol Kapal Betung juga bisa memperlancar distribusi barang dan pusat industri,” katanya.
Ruas tol Kapal Betung merupakan bagian dari ruas tol Trans Sumatera dengan total panjang mencapai 111,69 km. Sebelumnya SMI juga telah memberikan dukungan fasilitas pembiayaan untuk jalan tol Trans Sumatera pada ruas Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Terbanggi Besar-Kayu Agung. Secara tidak langsung, SMI juga ikut membiayai porsi ekuitas untuk pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai.
Adapun untuk ruas tol Kapal Betung terdiri dari tiga seksi yaitu Kayu Agung-Kramasan, Kramasan-Musilandas, dan Musilandas-Betung. Saat ini ruas tol yang telah beroperasi sepanjang 42,5 km sejak tahun 2020 lalu. Untuk perkembangan konstruksi seksi 2 dan 3 telah mencapai 35,98 persen dan ditargetkan akan selesai pada bulan Agustus 2023.
SMI sendiri didirikan tahun 2009 sebagai perusahaan BUMN yang berbentuk lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang memiliki mandat sebagai katalis percepatan pembangunan nasional. SMI memiliki fungsi dan fitur unik untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya berfungsi sebagai pembiayaan infrastruktur tetapi sebagai enabler melalui pelaksanaan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang mengikutsertakan berbagai institusi keuangan baik swasta maupun multilateral.