Baim Wong
Setelah muncul banyak kecaman dan kontroversi, Baim Wong akhirnya membatalkan pengajuan merek Citayam Fashion Week sebagai HAKI atau Hak Kekayaan Intelektual ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI).
Baim Wong mengungkapkan hal itu melalui sebuah video singkat. Artis berusia 41 tahun itu mengucapkan permohonan maaf kepada semua pihak. Ia juga menuturkan bahwa ide tersebut sepenuhnya dari dirinya.
Baim Wong juga memohon agar tidak menyalahkan tim apalagi menghujat sang istri. Bersamaan dengan video tersebut, ia menyatakan akan mencabut pendaftaran HAKI merek Citayam Fashion Week.
Baca Juga:
- Begini Upaya Pemerintah Atasi PMK pada Hewan Ternak Jelang Idul Adha
- 5 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia
- 5 Cara Menenangkan Hati yang Gelisah Menurut Islam
“Maap saya tidak ada niat mengambil hak orang lain. Tolong salahkan semua pada saya. Kalau bisa jangan menyalahkan semua ini pada tim saya atau bahkan istri saya. Semua terjadi karena memang ini ide saya. Berawal memang karena niatan kecil saya untuk membahagiakan istri saya. Kalian harus liat excitednya Paula melihat CFW,” tulisnya, dalam keterangan unggahan video.
Baim Wong juga menjelaskan kronologi tercetusnya ide hingga upaya mengontak Bonge. Lewat video tersebut, suami Paula Verhoeven itu menjelaskan ide pendaftaran HAKI bermula dari dirinya yang melihat betapa antusiasnya sang istri untuk Citayam Fashion Week.
“Adanya ide ini sebenarnya pas Paula itu di sana. Ide sebenarnya bukan HAKI. Idenya itu kita adakan suatu pergelaran atau kompetisi supaya fashion week ini ada dan enggak cuma begini saja,” katanya.
Sebelum membuat sebuah pergelaran mode, Baim Wong mencari apakah Citayam Fashion Week sudah terdaftar HAKI-nya. Jika sudah, ayah dua anak ini mencari tahu siapa pemiliknya. Setelahnya, Baim Wong mengontak Bonge, salah satu anak yang viral karena fenomena tersebut via WhatsApp.
“Di sini ada tanggalnya 20 Juli jam 9 pagi,” ucap Baim Wong seraya memperlihatkan bukti chat.
Koordinasi dengan Bonge dirasa penting karena bapak dua anak itu tak ingin melanggar hak orang. Lebih baik jernih di awal daripada terjadi kehebohan di kemudian hari.