Korea Uta

Gambar ini diambil pada 18 November 2022 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 19 November 2022 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kedua dari kanan), bersama putrinya (kanan), menyaksikan peluncuran sebuah rudal balistik antarbenua baru (ICBM) “Hwasong Gun 17”, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. – Korea Utara kecam Korea Selatan dan AS atas latihan militer bersama mereka, mendorong situasi di semenanjung Korea ke “garis merah ekstrem”.
mycity.co.id – Korea Utara mengeluarkan peringatan tegas pada pasukan bersenjata Amerika Serikat (AS) yang menggelar latihan militer gabungan dengan Korea Selatan. Negara dengan nama resmi DPRK itu, menyatakan tindakan balasan akan segera dilakukan untuk melawan Washington.
Korea Utara lewat Kementerian Luar Negeri memunculkan peringatan untuk pernyataan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin yang mengeklaim pengerahan aset militer canggih akan dikirim lebih banyak ke Semenanjung Korea.
Korea Utara menilai latihan militer gabungan AS-Korea Selatan akan serupa menciptakan zona perang baru di wilayahnya, sehingga diperlukan perlawanan yang tegas.
“Situasi militer dan politik di Semenanjung Korea telah mencapai garis merah ekstrem. Ada manuver konfrontasi militer yang sembrono dan tindakan bermusuhan AS dan pasukan bawahannya,” kata juru bicara Kemenlu Korea Utara.
Bahkan, Korea Utara tak segan mengerahkan kekuatan nuklir paling luar biasa untuk melawan manuver militer AS-Korea Selatan.
“DPRK akan mengambil reaksi terberat untuk setiap upaya militer AS dan siap konfrontasi habis-habisan!” ujar juru bicara dari negara bernama resmi Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) itu.
“Jika AS terus memperkenalkan aset strategis ke Semenanjung Korea dan sekitarnya, DPRK akan memperjelas aktivitas pencegahannya tanpa gagal sesuai dengan sifatnya,” ujar tambahan penjelasan dari Kemenlu Korea Utara.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah menggelar konferensi pers dengan sekutunya, Korea Selatan. Mereka menyatakan latihan militer gabungan bertujuan sebagai unjuk kekuatan dan menjaga kemungkinan pecahnya peran di Semenanjung Korea.
Gedung Putih Tolak Tuduhan Korea Utara
Gedung Putih telah merilis pernyataan penolakan terhadap klaim Korea Utara tentang mereka.
Alih-alih bermusuhan, Gedung Putih mengaku tetap terbuka untuk pertemuan negosiasi dengan waktu dan tempat yang diinginkan Korea Utara.
“Kami tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
“Kami, bahkan mencari diplomasi yang serius dan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai masalah yang menjadi perhatian kedua negara,” kata penjelasan juru bicara itu.
Ditambahkan juru bicara itu, AS dan Korea Selatan menggelar latihan militer bukan untuk menciptakan zona perang.
“Kami menolak anggapan bahwa latihan bersama kami dengan mitra di kawasan berfungsi sebagai provokasi apa pun,” ujar juru bicara itu menegaskan.
“Ini adalah latihan rutin yang sepenuhnya konsisten dengan praktik sebelumnya,” ujar mereka lagi.