Presiden Jokowi
Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), memberikan instruksi kepada Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, untuk membatasi mobilitas masyarakat dan tracing serta tracking di level RT.
Tujuan Jokowi memberikan arahan tersebut adalah agar beban di isolasi terpusat besar seperti Wisma Atlet dapat diminimalkan.
“Pada saat penyekatan dilihat kalau memang daerahnya memungkinkan melakukan isolasi mandiri. Kalau memang daerahnya padat, kita lakukan isolasi terpusat. Beliau juga memberikan arahan isolasi terpusat harus tersebar sebanyak mungkin ke daerah-daerah, baik kecamatan maupun kelurahan,” kata Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga:
- Saat Buka Puasa, Sebaiknya Tak Konsumsi 5 Makanan Ini Secara Berlebihan
- Hindari 5 Kebiasaan Tak Sehat Ini Saat Berbuka Puasa
- Catat! Ini 5 Cara Makan untuk Hindari Asam Lambung Saat Puasa
Dengan adanya isolasi terpusat yang semakin banyak hingga ke kecamatan dan kelurahan, maka akan meringankan beban di tempat isolasi terpusat yang besar seperti Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
“Beliau juga menyampaikan, dipastikan orang yang diisolasi selama dua minggu kita cukupi dengan dropping makanan, yang diutamakan menggunakan mekanisme gotong royong dari masyarakat sekitar. Dengan pemerintah akan mensupport, sekali lagi ini akan diawasi TNI dan Polri,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Namun bagi pasien yang memiliki gejala khusus, ada komorbid (penyakit penyerta), saturasi di bawah 95% dan mulai sesak napas, maka bisa dibawa ke rumah sakit (RS) dari tempat isolasi terpusat.
“Tetapi lebih baik di isolasi mandiri atau isolasi terpusat agar tidak terekspos terhadap konsentrasi virus yang tinggi yang ada di rumah sakit. Dan juga bisa membebaskan rumah sakit untuk benar-benar merawat orang-orang yang sudah sedang dan gawat,” terang Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan pihaknya akan mengatur kerja sama dengan TNI dan Polri untuk memastikan pasien mana yang harus dialokasikan di tempat isolasi mandiri dan isolasi terpusat atau memang harus dibawa ke RS.
“Dan kita akan pastikan koordinasi dari rujukan ke seluruh rumah sakit, akan kami atur sehingga seminimal mungkin membuat orang tidak bisa menemukan kamar. Itu nanti akan kami atur,” tegas Budi Gunadi Sadikin.