Elon Musk
CEO Tesla sekaligus orang terkaya di dunia, Elon Musk, memborong saham perusahaan jejaring sosial Twitter.
Menurut dokumen yang dirilis Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC), Elon Musk membeli 73.486.938 saham Twitter pada 14 Maret 2022.
Setelah memborong lebih dari 73 juta lembar saham ini, Musk resmi memiliki 9,2 persen perusahaan Twitter. Dia pun kini didapuk sebagai pemilik saham terbesar.
Baca Juga:
- Dianggap Sebagai Ibu Kehidupan, Inilah 6 Fakta Pala Papua dalam Kehidupan Masyarakat Fakfak
- Desa Wisata Namatota, Surga Bahari Tersembunyi dari Tanah Papua
- Inilah 4 Danau Eksotis Papua yang Memiliki Keindahan Tak Terkira
Belanja saham Twitter itu terungkap pada Senin lalu, 4 April 2022 dalam pelaporan kepada regulator. Sebelumnya, Elon Musk mencuit beberapa pemikiran serius untuk membangun platform media sosial baru. Dia bahkan mempertanyakan komitmen Twitter untuk kebebasan berbicara.
Belanja saham Twitter itu terungkap pada Senin lalu, 4 April 2022 dalam pelaporan kepada regulator. Sebelumnya, Elon Musk mencuit beberapa pemikiran serius untuk membangun platform media sosial baru. Dia bahkan mempertanyakan komitmen Twitter untuk kebebasan berbicara.
Saham Twitter Melejit
Saham Twitter langsung meroket hingga 27% setelah pembelian saham oleh Elon Musk terungkap pada hari Senin dalam pengajuan peraturan. Hari ini, saham perusahaan logo burung berkicau tersebut dibanderol US$ 49,9.
Elon Musk sebelumnya melakukan survei pada akun Twitter-nya, dia menanyakan apakah Twitter sebagai perusahaan mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
Lebih dari 80 juta followers di Twitter-nya ikut serta dalam survei ini. Hasil survei menjelaskan lebih dari 70% followers Elon Musk mengatakan Twitter tidak mematuhi kebebasan berbicara.
Menanggapi hal itu, Elon Musk kembali bertanya apakah platform media sosial baru diperlukan. Bahkan dia mengatakan dirinya sendiri akan memberikan pemikiran serius untuk memulai yang baru.
Namun, menurut Tom Forte, analis dari DA Davidson and Co, Elon Musk tak akan membuat platform baru. Sebagai gantinya, dia justru akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter dan mengambil alih perusahaan secara perlahan.
“Mengingat komentar Elon sebelumnya tentang keinginan untuk memulai perusahaan media sosial, saya akan mengatakan kemungkinan dia akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter atau mengambil alih saham perusahaan dalam waktu dekat,” kata Tom Forte.
Analis Wedbush, Dan Ives juga mengatakan hal yang sama dalam sebuah catatan penelitiannya. Dia menilai langkah Elon Musk mengambil alih saham Twitter mengarah kepada kepemilikan yang agresif.