Dosis ketiga vaksin sinovac
Besok, Rabu (12/1/2022), proses penyuntikan dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19 dimulai. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA).
Lantas, booster apa yang akan digunakan bagi orang yang sudah menerima dosis lengkap Vaksin Sinovac? Kepala Badan POM, Penny Lukito menjelaskan ada sejumlah vaksin yang bisa digunakan jadi dosis ketiga (booster) Sinovac.
Pertama, vaksin Sinovac itu sendiri, jadi penggunaannya sebagai homologous atau jenis vaksin yang digunakan sebagai booster sama dengan vaksin primer (dua dosis vaksin pertama).
Baca Juga:
- Demi Cegah Penyebaran Covid-19, Wagub Minta Warga Tak Nobar Timnas Indonesia
- Mampukah Timnas Balas Kekalahan Telak dari Thailand? Ini Jawaban Shin Tae-yong
- Ford Tahun Depan Siap Kembali Jualan Mobil di Indonesia
Vaksin ketiga ini diberikan enam bulan setelah dosis kedua berikan. Booster Sinovac digunakan untuk masyarakat mulai usia 18 tahun ke atas sebanyak satu dosis.
Pemberian booster dengan Sinovac juga ada efek sampingnya. Yakni seperti reaksi lokal nyeri dan kemerahan pada tempat yang disuntik. Tingkat keparahannya disebutkan ringan.
“Imungenositas menunjukkan peningkatan titer antibodi hingga 21 hingga 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa,” ujar Penny, dikutip Selasa (11/1/2022).
Selain itu, penerima vaksin primer Sinovac bisa juga mendapatkan dosis booster dari Zifivax. Selain Sinovac,Zifivax juga bisa untuk dosis ketiga penerima Sinopharm.
Dosis ketiga dengan Zifivax dapat diberikan enam bulan setelah dosis kedua Sinovac diberikan. Pemberian booster dengan Zifivax dapat meningkatkan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali.
Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. Vaksin ini menggunakan paltform rekombinan protein sub-unit.
Berdasarkan uji klinis fase tiga efikasi (kemanjuran berdasarkan uji laboratorium) vaksin ini mencapai 81,71% dihitung mulai 7 hari setelah mendapatkan vaksin lengkap atau mencapai 81,4% bila dihitung setelah 14 hari mendapat vaksin lengkap.
Kepala BPOM menyampaikan pemberian vaksinasi dosis lanjutan telah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Pemberian booster diperlukan untuk meningkatkan kadar antibodi Covid-19 yang mengalami penurunan signifikan enam bulan setelah memperoleh vaksin dosis lengkap.
“Data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik terdiri dari semua vaksin COVID-19 menunjukkan adanya penurunan kadar antibodi yang menurun secara signifikan sampai di bawah 30%, terjadi setelah enam bulan pemberian vaksin primer yang (dosis) lengkap. Oleh karena itu, diperlukan pemberian vaksin booster atau dosis lanjutan untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang telah menurun,” pungkas dia.