Status aktivitas Gunung Semeru, Jawa Timur, masih berada di level III atau siaga. Hari ini, Rabu (5/1/2022), Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG) yang meluncur hingga 5.000 meter.
“Jarak luncur mencapai 5000 meter ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Dia menambahkan, pergerakan seismograf menunjukkan amplitudo maksimum 26 milimeter dengan durasi 969 detik. Tinggi kolom abu berwarna cokelat teramati kurang lebih 1500 meter di atas puncak dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan.
Baca Juga:
- Demi Cegah Penyebaran Covid-19, Wagub Minta Warga Tak Nobar Timnas Indonesia
- Mampukah Timnas Balas Kekalahan Telak dari Thailand? Ini Jawaban Shin Tae-yong
- Ford Tahun Depan Siap Kembali Jualan Mobil di Indonesia
Hal itu, kata Abdul, berdampak hujan abu vulkanik tipis di wilayah Desa Kebonseket Kecamatan Candipuro dan Desa Penanggal Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Namun, pihaknya mengklaim sampai saat ini kondisi masyarakat masih terpantau kondusif.
“Hingga kini, dilaporkan kondisi masyarakat terpantau aman dan kondusif,” kata Abdul.
Meski begitu, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Sebab, Gunung Semeru diprediksi masih berpotensi mengeluarkan awan guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” ucapnya.
Sebagai informasi, status aktivitas Gunung Semeru masih berada di Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.