Jaya Ancol
Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatatkan rugi bersih pada 2020 sebesar Rp 392,83 miliar.
Sementara itu, pendapatan usaha Ancol di tahun 2020 tercatat sebesar Rp414,17 miliar atau turun 69,51 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,35 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp246.
Adapun pendapatan bersih emiten pemilik Taman Impian Jaya Ancol ini terdiri atas pendapatan real estat, pendapatan tiket (wahana wisata dan pintu gerbang), pendapat hotel dan restoran, serta pendapatan usaha lainnya (penyewaan kios, sponsor, logistik acara,dll).
Baca Juga:
- Saat Buka Puasa, Sebaiknya Tak Konsumsi 5 Makanan Ini Secara Berlebihan
- Hindari 5 Kebiasaan Tak Sehat Ini Saat Berbuka Puasa
- Catat! Ini 5 Cara Makan untuk Hindari Asam Lambung Saat Puasa
Pendapatan tiket menjadi penyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp239,80 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp976,27 miliar, pendapatan usaha lainnya tercatat Rp133,30 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp271,24 miliar.
Kemudian, pendapatan hotel dan restoran tercatat Rp35,64 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp102,62 miliar, pendapatan real estat tercatat Rp6,39 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp10,32 miliar.
PJAA mencatatkan adanya penurunan beban pokok pendapatan dan beban langsung di tahun 2020 menjadi Rp364,17 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp657,22 miliar, beban penjualan juga turun menjadi Rp11,91 miliar dari sebelumnya Rp45,34 miliar.
Sementara itu, beban keuangan mengalami kenaikan menjadi Rp85,06 miliar dari sebelumnya pendapatan lain-lain Rp79,64 miliar.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp25,29 miliar, kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp148,87 miliar, dan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp144,70 miliar.